Selasa, 15 Oktober 2013

Ringkasan ISD Bab 1,2 dan 3


Nama : Arjuna Ryan Shakti Wibisono
NPM  : 21113382
Kelas  : 1KB05

Bab 1 Ilmu Sosial Dasar Sebagai Salah Satu Mata Kuliah

Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah social, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang bersala dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social seperti : sejarah, ekonomi, geografi social, sosiologi, antropologi, psykologi social.

Mata kuliah Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pegertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala social agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya.

Tujuan Ilmu Sosial Dasar adalah agar mahasiswa :
   a. Memahami dan menyadari adanya kenyataan social dan masalah social dalam masyarakat
   b. Peka dan tanggap terhadap masalah social
   c. Menyadari bahwa setiap masalah social yang timbul dalam masyarakat selalu bersifa kompleks
  d.Memahami pendapat para ahli di bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam penanggulangan masalah social dalan masyarakat

Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial mempunyai persamaan dan perbedaan. Berikut persamaannya :
   a.       Merupakan bahan studi program pendidikan
   b.      Bukan disipilin ilmu yang berdiri sendiri
   c.       Mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan social dan masalah social

Berikut perbedaannya :
  a. Ilmu Sosial dasar diberikan di Perguruan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di SD dan Sekolah Lanjutan
   b. Ilmu Sosial Dasar merupakan mata kuliah tunggal, Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompokan dari sejumlah mata pelajaran
  c. Ilmu Sosial Dasar diarahkan ke pembentukan sikap dan kepribadian, Ilmu Pengetahuan Sosial ke pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual

Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dibedakan jadi tiga golongan yaitu :
    1. Kenyataan-kenyataan social yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu. Kenyataan social ini sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu social karena adanya perbedaan latar belakang sudut pandang
     2. Konsep-konsep social dibatasi pada konsep dasar saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial. Sebagai contoh misal konsep “Keanekaragaman” dan “Kesatuan Sosial” dapat disadari bahwa masyarakat selalu terdapat persamaan dan perbedaan pola pikir dan kepentingan. Perbedaan inilah yang menimbulkan konflik
    3. Masalah-masalah social yang timbul di masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan social antara satu dengan lainnya saling berikatan

Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan terdapat 8 pokok bahasan Ilmu Sosial Dasar. Dari 8 pokok bahasan itu maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
   a.       Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan masyarakat dan budaya
   b.      Masalah individu, keluarga dan masyarakat
   c.       Masalah pemuda dan sosialisasi
   d.      Masalah hubungan antara warga negara dan negara
   e.       Masalah pelapisan sosual dan kesamaan derajat
   f.       Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
   g.      Masalah pertentangan social dan integrasi
   h.      Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat

Bab 2 Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan

Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu factor yang penting dalam masalah social ekonomi dan masalah penduduk khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia. Apabila pertambahan penduduk tidak dapat diimbangi dengan pertambahan fasilitas makan akan menimbulkan masalah.

Penambahan/pertambahan penduduk disuatu daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor  demografi sebagai berikut :
   a.       Kematian ( Mortalitas )
   b.      Kelahiran ( Fertilitas )
   c.       Migrasi

Dalam pengukuran demografi ketiga factor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwayang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 100 penduduk.

   1.      Kematian
Ada 2 tingkat kematian :
a.      Tingkat kematian kasar ( Crude Death Rate/ CDR )
Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.

b.      Tingkat kematian khusus ( Age Specific Death Rate )
Tingkat kematian itu dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan. Karena perbedaan resiko kematian tersebut makan digunakan tingkat kematian menurut umur. Dengan tingkat kematian ini menunjukan hasil yang lebih teliti.

   2.      Fertilitas ( Kelahiran Hidup )
Pengukuran fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
a.       Sulit memperoleh angka statistic lahir hidup
b.      Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan seorang anak
c.       Makin tua umur wanita tidak berarti kemungkinan mempunyai anak turun
d.      Di dalam pengukuran fertilitas melibatkan 1 orang saja
      Fertilitas dibagi menjadi 2 yaitu :
a.      Angka kelahiran umum ( General Fertility Rate (GFR) )
GFR adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran per 100 wanita produktif. Wanita ber umur produktif antara 15-44 tahun atau antara 15-49 tahun.

b.      Tingkat kelahiran khusus ( Age Specific Fertility Rate (ASFR) )
ASFR menunjukan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang berada dalam kelompok 15-49 tahun. Ukuran ini lebih baik daripada ukuran diatas, karena pengaruh daripada variasi kelompok umur dapat dihilangkan.

   3.      Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.

Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu daerah dapat dilihat dari piramida penduduknya. Karena dengan melihat bentuk piramida penduduk akan diketahui mengenai perbandingan jumlah penduduk anak-anak, dewasa dan oran tua pada wilayah yang bersangkutan. Keadaan struktur penduduk yang berbeda akan menunjukan bentuk piramida yang berbeda pula. Ada 3 jenis struktur penduduk :

      1.      Piramida penduduk muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian.
      2.      Piramida stationer
Piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
      3.      Piramida penduduk tua
Piramida ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil.

Rasio ketergantungan ( Depedency of ratio )

Rasio ketergantungan ialah angka yang menunjukan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja. Batas golongan umur produktif ( aktif ekonomi ) masing-masing daerah berbeda, biasanya antara 15-65 tahun. Penggolongan umur penduduk dalam kelompok produktif sangat berpengaruh dalam lapangan penghidupan produktivitas kerjanya dalam lapangan produksi.

Pertumbuhan dan Perkembangan kebudayaan di Indonesia
Upaya menelusuri sejarah peradaban bangsa Indonesia, mulai dari zaman batu sampai zaman logam sungguh berliku-liku. Berdasarkan pendapat para ahli prehistoric ternyata zaman batu terbagi menjadi 2 yaitu Zaman batu tua (Paleolithikum) dan Zaman batu muda (Neolithikum).

Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar-kasar, misalnya kapak genggam. Berdasarkan penelitian para ahli, bangsa Proto Austonesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapan batu besar maupun kecil  bersegi-segi itu berasal dari Cina Selatan, menyebar kea rah Selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semananjung malaka. Lebih lanjut menyebar ke Sumatra, Jawa, KalBar, Nusa Tenggara, Flores, Sulawesi dan Pilipina. Kapan baru serupa itu diasah sampah mengkilat dan diikat kepada tangkai kayu dengan rotan. Bersamaan dengan persebaran budaya kapak batu, tersebar juga bahasa Proto Austronesia sebagai induk bahasa dari bangsa yang mendiami pulau diantara samudra Indonesia dan Samudra pasifik.

Zaman batu muda membawa revolusi dalam kehidupan manusia, mereka mulai hidup menetap, membuat rumah, membentuk desa, bertani dan beternak untuk keperluan mereka. Alat-alatnya pun mengalami kemajuan mulai dengan kepandaian mencairkan logam dari biji besi dan mampu membuat senjata untuk berburu dan berperang.

Berlanjut ke zaman berikutnya zaman kebudayaan Hindu, Budha dan Islam. Pada abad ke 3 dan ke 4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya pulau Jawa. Sekitar abad ke 5, ajaran Budha masuk ke Indonesia dan khususnya pulau Jawa. Kedua agama ini tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai mereka melahirkan karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra. Lalu pada aband ke 15 dan 16 agama Islam masuk ke Indonesia dan dikembangkan oleh para pemuka Islam yang disebut Wali Sanga dan titik sentra penyebaran agam Islam berada di pulau Jawa. Agama islam berkembang pesar di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut sebagian besar penduduk Indonesia.

Lalu berlanjut lagi ke kebudayaan barat, kebudayaan barat masuk karena pada masa itu kaum penjajah menggedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Jadi, muncullah bangunan-bangunan gaya arsitektur Barat dan terbagi juga lapisan-lapisan masyarakat seperti Lapisan social yang terdiri dari kaum buruh dan Lapisan social kaum pegawai.

Kebudayaan dan Kepribadian

Terdapat korelasi diantara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota masyarakat, secara garis besar. Opini umum juga menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Di Indonesia cirri khas kepribadiannya secara umum adalah ramah tamah, suka menolong, memliki sifat kegotong royongan.

Bab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat

Individu adalah bagian atau satuan terkecil yang perseorangan dari suatu kelompok masyarakat. Pertumbuhan adalah perubahan besar, ukuran atau jumlah dalam suatu bentuk untuk pengukuran. Dan pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu yang dapat dihitung dari jumlah individu sebuah populasi.
Terdapat 3 factor yang mempengaruhi pertumbuhan :
a.      Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir.Mereka menunjukan berbagai kesempatan atau kemiripan antara orang tua dengan anaknya.
b.      Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
Para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali jadi, lebih jaih menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya hanya lengkunganlah yang banyak berbicara.
c.       Pendirian konvergensi dan Interaksionisme
Para ahli menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan indvidu.

Tahap pertumbuhan individu berdasar psikologi

Pertumbuhan indivdu sejak lahir sampai dewasa itu melampaui beberapa fase sebagai berikut:
a.       Masa vital yaitu 0.0 - 2.0 tahun
b.      Masa estetik yaitu 2.0 – 7.0 tahun
c.       Masa intelektual yaitu 7.0 – 13.0 / 14.0 tahun
d.      Masa social 13.0 / 14.0 – 20.0 / 21.0 tahun

Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Fungsi keluarga adalah pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keuarga itu. Terdapat macam-macam fungsi keluarga yaitu :

a.      Fungsi Biologis
Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
b.      Fungsi Pemeliharaan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi dari gangguan-gangguan seperti penyakit dan bahaya dan memeliharanya supaya aman
c.       Fungsi Ekonomi
Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
d.      Fungsi Agama
Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
e.       Fungsi Sosial
Tugas keluarga untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku dan meneruskan nilai-nilai budaya.

Pengertian Individu, Keluarga dan Masyarakat

Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya yang tak terbagi. Kata indvidu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata invidu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.

Durkheim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga social sebagai hasik factor-faktir politik, ekonomi dan lingkungan. Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berridi sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama diataati dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang menjadi dasar kehidupan social dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas. Masyarakat dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :

a.      Masyarakat Sederhana
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap dengan jelas , sejalan dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat sederhana atau belum sedemikian rupa seperti masyarakat maju (modern)
b.      Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok social atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju dapat dibedakan menjadi kelompok masyarakat non industri dan masyarakat industry

Hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat

Hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat. Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.

Urbanisasi dan Urbanisme

Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Urbanisasi mempunyai akibat-akibat negative terutama dirasakan oleh negara yang agraris seperti Indonesia. Hal ini terutama disebabkan karena pada umumnya produksi pertanian sangat rendah apabila dibangdingkan dengan jumlah manusia yang dipergunakan dalam produksi tersebut dan boleh dikatakan bahwa factor kebanyaka penduduk merupakan gejala yang umum di negara agraris yang secara ekonomis masih terbelakang.

Proses urbanisasi bisa terjadi mabat atau cepat tergantung pada keadaan masyarakat. Ada 2 aspek tersebut yaitu :
      ·        Perubahannya masyarakat desa menjadi masyarakat kota
     ·        Bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh mangalirnya penduduk yang berasal dari desa (pada umumnya disebabkan karena penduduk desa merasa tertarik oleh keadaan di kota)

Sehubungan dengan aspek tersebut, maka ada beberapa sebab yang mengakibatkan suatu daerah mempunyai daya tarik sedemikian rupa sehingga orang pendatang semakin banyak. Secara umum dapat dikatakan bahwa sebab-sebabnya adalah :
      ·         Daerah yang termasuk menjadi pusat pemerinthana atau menjadi ibu kota
      ·         Tempat tersebut letaknya strategi untuk usaha perdagangan/perniagaan
      ·         Timbulnya industri di daerah itu, yang memproduksi barang-barang maupun jasa-jasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar