Nama : Arjuna Ryan Shakti W
NPM : 21113382
Kelas : 1KB05
Bab
6
Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat
1.
Pelapisan
Sosial
A.
Pengertian
Masyarakat terbentuk
dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar
belakang tentu akan membentuk suatu masyarakt heterogen yang terdiri dari
kelompok social. Dengan adanya kelompok social ini maka terbentuklah suatu
pelapisan masyarakat atau terbentuklah masyarakat yang berstrata.
Masyarakat merupakan
suatu kesatuan yang didasarkan ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatakan
stabil. Sehubungan dengan ini, maka dengan sendirinya masyarakat merupakan
kesatuan yang dalam pemebentukannya mempunyai gejala yang sama.
Masyarakat tidak dapat
dibayangkan tanpa individu , seperti juga individu tidak dapat dibayangkan
tanpa adanya masyarakat. Betapa individu dan masyarakat adalah komplementer
dapat kita lihat dari kenyataan, bahwa :
a.
Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi
pembentukan pribadinya
b. Individu mempengaruhi masyarakat dan
bahkan bisa menyebabkan perubahan besar masyarakatnya
Istilah Stratifikasi
atau Stratification berasal dari kata STRATA atau STRATUM yang berarti LAPISAN.
Karena itu Social Stratification sering diterjemahkan dengan Pelapisan
Masyarakat. Sejumlah individu yang mempunyai keduduka (status) yang sama
menurut ujuran masyarakatnya dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum
B.
Pelapisan Sosial Ciri Tetap Kelompok Sosial
Pembagian
dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi
dasar dari seluruh sistem social masyakat kuno. Seluruh masyarakat memberikan
sikap dan kegiatan yang berbeda kepadakaum laki-laki dan perempuan. Tetapi hal
ini perlu diingat bawa ketentuan tentang pembagian kedudukan antara laki-laki
dan perempuan yang kemudian menjadi dasar daripada pembagian pekerjaan,
semata-mata adalah ditentukan oleh sistem kebudayaan itu sendiri.
Di
dalam organisasi masyarakat primitive pun dimana belum mengenal tulisan,
pelapisan masyarakat itu sudah ada. Hal ini terwujud berbagai bentuk sebagai berikut
:
1) Adanya
kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan hak dan kewajiban
2) Adanya
kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak dan kewajiban
3) Adanya
pemimpin yang saling berpengaruh
4) Adanya
orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar pelindungan
hukum
5) Adanya
pembagian kerja didalam suku itu sendiri
6) Adanya
pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum
Pendapat tradisional
tentang masyarakat primtif sebagai masyarakat yang komunistis yang tanpa hak
milik pribadi dan perdangangan adalah tidak benar. Ekonomi primitf bukanlah
ekonomi dari individu-individu yang terisolir produktif kolektif. Apa yang
sesungguhnya adalah kolompok ekonomi yang tersusun atas dasar ketergantungan yang
timbal balik dan individu-individu yang aktif secara ekonomis, serta
bagian-bagian yang lebih kecil daripada suatu kelompok yang memiliki sistem
perdangangan dan barter satu sama lain.
Bilamana di dalam
beberapa suku perbadaan ekonomi begitu kecil dan kebiasaan tolong-menolong
secara timbale balik mendekati sistem komunisme, hal ini disebabkan hanya
terhadapa milik umum dari kelompok
C.
Terjadinya
Pelapisan Sosial
Ø Terjadi dengan sendirinya
Proses ini berjalan
sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang
menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang
disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan
sendirinya. Pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan
sendirinya.
Oleh karena sifatnya
yang tanpa disengaja inilah maka bentuk lapisan dan dasar daripada pelapisan
itu bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat dimana sistem
itu berlaku.
Ø Terjadi dengan disengaja
Sistem pelapisan yang
disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Didalam sistem
pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan
yang diberikan kepada seseorang. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal
wewenang dan kekuasaan ini maka didalam organisasi itu terdapat keteraturan
sehingga jelas bagu setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewnang
yang dimiliki dan dama suatu oragnisasi baik secara vertical maupun secara
horizontal.
Di dalam sistem
organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung 2 sistem ialah :
1)
Sistem fungsional : merupakan pembagian
kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama
dalam kedudukan yang sederajat
2)
Sistem scalar : merupakan pembagian
kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas (vertical)
Pembagian kedudukan ini
diperlukan agar organisasi itu dapat bergerak secara teratur untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Tetapi terdapat pula kelemahannya adalah sebagai
berikut :
1)
Karena organisasi itu sudah diatur
sedemikian rupa, sehingga sering terjadi kelemahan di dalam menyesuaikan dengan
perubahan yang terjadi di dalam masyarakat
2)
Karena organisasi itu telah diatur
sedemikian rupa sehingga membatasi kemampuan-kemampuan invidual yang sebenarnya
mampu tetapi karena kedudukannya yang mengangkat maka tidak memungkinkan untuk
mengambil inisiatif
D. Pembedaan Sistem Pelapisan Menurut
Sifatnya
Menurut sifatnya, maka
sistem pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1)
Sistem pelapisan masyarakat yang
tertutup
Di
dalam sistem ini permindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik
keatas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa
2)
Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
Di
dalam sistem yang demikian ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan
untuk jatuh ke lapisan yang ada di bawahnya atau naik ke lapisan yang diatasnya
E. Beberapa Teori Tentang Pelapisan
Sosial
Bentuk konkrot daripada
pelapisan masyarakat ada beberapa macam. Ada sementara sarjana yang meninjau
bentuk pelapisan masyarakat hanya berdasar salah satu aspek saja misalnya aspek
ekonomi, atau aspek politik saja, tetapi sementara itu ada pula yang melihatnya
melalui berbagai ukuran secara komprehensif
Ada yang membagi
pelapisan masyarakat seperti berikut ini :
1) Masyarakat
terdiri dari kelas atas dan kelas bawah
2) Masyarakat
terdiri dari 3 kelas yaitu kelas atas, kelas menegah dan kelas bawah
3) Sementara
itu ada pula kelas atas, kelas menengah, kelas menengah keatas, kelas menengah
kebawah dan kelas bawah
Pada umumnya golongan
yang menduduki kelas bawah jumlah orangnya daripada kelas menenga, demikian
seterusnya semakin tinggi gologannya semaki sedikit jumlah orangnya. Dengan
semikiansistem pelapisan masyarakat itu mengikuti bentuk pyramid
2.
Kesamaan
Derajat
Sifat perhubungan
antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbal balik ,
artinya orang itu sebagai anggota masyarakatnya, mempunyai hak dan kewajiban,
baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara. Beberapa hak
dan kewajiban penting ditetapkan dalam Undang-undagn sebagai hak dan kewajiban
asasi. Di dalam susunan negara modern hak dan kebebasan asasi manusia itu
dilindungi oleh Undang-undang dan menjadi hukum positif. Undang-undang tersebut
berlaku sama pada setiap orang tanpa kecualinya dalam arti semua orang
mempunyai kesamaan derajat dan dijamin oleh undang-undang. Kesamaan derajat ini
terwujud dalam jaminan hak yang diberikan berbagai sector kehidupan. Hak inilah
yang banyak dikenal dengan Hak Asasi Manusia
1.
Persamaan
Hak
Adanya kekuasaan negara
seolah-olah hak individu lambat laun dirasakan sebagai suatu yang menggangu,
karena dimana kekuasaan negara itu berkembang, terpaksalah ia memasuki
lingkungan hak manusia pribadi dan berkuranglah pula luas batas hak-hak yang
dimiliki individu itu. Dan timbul pesengketaan pokok antara 2 kekuasaan itu
secara prinsip, yaitu kekuasaan manusia yang berwujud dalam hak dasar beserta
kebebasan asasi yang selama itu dimilikinya dengan leluasa, dan kekuasaan yang
melekat pada organisasi baru dalam bentuk masyarakat yang merupakan negara
tadi.
2.
Persamaan
Derajat di Indonesia
Sebagaimana kita
ketahui NRI menganut asa bahwa stiap warga negara tanpa kecualinya memiliki
kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan, dan ini sebagai konsekuensi
prinsip dari kedaulatan rakyat yang besifat kerakyatan.
3.
Elite
Massa
1)
Elite
Dalam pengertian yang
umum elite itu menunjukan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati
kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus dapat diartikan sekelompok orang
terkemuka di bidang tertentu khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Golongan minoritas yang berbeda pada posisi atas yang secara fungsional dapat
berkuasa dan menentukan dalam studi social dikenal dengan elite. Elite adalah
suatu minoritas pribadi-pribadi yang diangkat untuk melayani suatu kolektivitas
dengan cara yang bernilai social.
Sehubungan dengan
fungsi yang harus dijalankan oleh elite dalam memegan pimpinan ia harus dapat
mengatur strategi yang tepat. Dalam hal ini kita dapat membedakan elite
pemegang strategi secara gratis besar sebagai berikut :
a)
Elite politik (elite yang berkuasa dalam
mencapai tujuan)
b)
Elite ekonomi, militer, diplomatic, dan
cendikiawan (mereka yang berkuasa dalam bidang itu)
c)
Elite agama, filsuf, pendidik dan pemuka
masyarakat
d)
Elite yang dapat memberikan kebutuhan
psikologis
Elite dari segala elite
dapatlah menjalankan fungsinya dengan mengajak para elite pemegang strategi di
tiap bidangnya untuk bekerja sebaik-baiknya.
2)
Massa
Istilah massa
dipergunakan untuk menunjukan suatu pengelompokan kolektif lain yang elementer
dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yang secara
fundamental berbeda dengannya dalam hal yang lain. Massa diwakili oleh orang
yang berperan serta dalam perilaku massal.
Terhadap beberapa hal
yang penting sebagian cirri-ciri yang membedakan di dalam massa :
·
Keanggotaannya berasal dari semua
lapisan masyarakat atau strata social, meliputi orang-orang dari berbagai
posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkah kemakmuran atau
kebudayaan yang berbeda-beda
·
Massa merupakan kelompok yang nonim atau
lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonym
·
Sedikit sekali interaksi atau bertukar
pengalaman antara anggota-anggotanya. Secara fisik mereka biasanya terpisah
satu sama lain serta anonym, tidak mempunyai kesempatan untuk menggerombol
seperti yang biasa dilakukan oleh crowd
·
Very loosely organized, serta tidak bisa
bertindak secara bulat atau sebagai suatu kesatuan seperti halnya crowd
Peranan
individu-individu di dalam massa penting sekali kenyataan bahwa massa adalah
terdiri dari individu yang menyebar secara luas di berbagi kelompok-kelompok
dan kebudayaan-kebudayaan setempat. Itu berarti bahwa object of interess yang
menarik perhatian mereka yang membentuk massa adalah perhatian dari mereka yang
membentuk massa adalah sesuatu yang terletak diluar kebudayaan dan kelompok
setempat dan oleh karena itu obyek tadi tidak bisa dibatasi atau diterangkan
dalam istilah understanding atau tertib setempat.
4.
Pembagian
Pendapatan
1)
Komponen
pendapatan
Pada dasarnya dalam
kehidupan ekonomi itu hanya ada 2 kelompok, yaitu rumah tanggan produsen dan
tumah tangga konsumen. Dalam rumah tangga produsen dilakukan proses produksi.
Pemilik factor produksi yang telah menyerahkan atau mengikutsertakan factor
produksinya ke dalam proses produksin akan memperoleh balas jasa. Pemilik tanah
akan memperoleh sewa. Pemilik tenaga akan memperoleh upah. Pemilik modal akan
memperoleh bunga dan pengusaha akan memperoleh keuntungan.
Semua balas jasa yang
diterima oleh pemilik factor produksi tersebut merupakan pendapatan nasional.
Dan besar kecilnya sangat tergantung dari peranan tidaknya factor produksi
tersebut. Selain itu juga dipengeruhi oleh sistem distribusi dan redistribusi
yang berlaku.
Pedagan yang melakukan
jasa berupa menjual hasil pertanian yang telah dibelinya dari desa ke kota akan
memperoleh balas jasa berupa keuntungan upah karena telah mengangkutnya ke
kota, bunga modal karena mengikutsertakan modalnya dalam perdagangan. Sedangkan
sewa tanahnya yang berupa retribusi pasar dibayarkan ke pemerintah. Demikian
prsosesnya untuk semua proses produksi.
2)
Perhitungan
pendapatan
a) Sewa tanah
Sewa
tanah adalah bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh pemilik tanah,
karena ia telah menyewakan tanahnya kepada penggarap. Pendapatan yang diterima
tersebut hanya semata-mata karena hak milik dan bukan karena ia ikut serta
menyumbang jasanya dalam proses produksi
b) Upah
Upah
adalah bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh buruh karena
menyumbangkan tenaganya dalam proses produksi
c) Bunga Modal
Sewa
modal atau bunga adalah bagian dari pendapatan nasional yang diterima ole
pemilik modal, karena telah meminjamkan modalnya dalam proses produksi. Modal
yang ikut serta didalam proses produksi akan memperbesar hasil produksi.
d) Laba pengusaha
Pengusaha
memperoleh balas jasa yang berupa keuntungan, karena telah mengorganisasi
factor-faktor produksi dalam melakukan proses produksi. Josseph Schumpeter
mengemukakan bahwa pengusaha itu keunggulannya tidak sama, tetapi yang lebih
unggul adalah mereka yang berhasil menemukan kombinasi baru seperti metode
produksi baru, efisiensi dan daerah penjualan yang baru. Pengusaha yang ungguk
inilah yang memperoleh laba.
3)
Distibusi
Pendapatan
Setelah dilakukan perhitungan pendapatan nasional,
maka dapatdiketahui kegiatan produksi dan struktur perekonomian suatu negara.
Lebih lanjut akan mempermudah perancangan perekonomian negara, karena telah
diketahui bahan mengenai situasi keonomi baik secara makro maupun sektoral.
Sector mana yang member sumbangan paling banyak dan juga golongan mana yang
memperoleh bagian pendapatan nasional terbanyak.
Selanjutnya dapat dikethui berapa tingkat income
perkapita, dan ini menunjukkan tingkat potensi kemakmuran rata-rata. Namun
perlu disadari bahwa tingka income perkapita itu hanya merupakan alat ukur
untuk membandingkan kemakmuran suatu negara dengan negara lain. Jadi
meskipun tingkat income perkapita tinggi
belum berarti bahwa tingkat kemakmuran itu telah merata dan dinikmati oleh
semua warga negara
Itulah sebabya persoalan distribusi termasuk paling
strategis dan pekas dalam masalah pendapatan nasional dan ini seting menjadi
sumber kerusuhan dalam masyarakat. Terdapat dua konsep cara pendistribusian
pendapatan nasional sesuai dengan sistem perekonomian yang diterapkan.