Nama: Arjuna Ryan Shakti W
NPM : 21113382
Kelas : 1KB05
Bab
4 Pemuda dan Sosialisasi
1.
Internalisasi
Belajar dan Spesialisasi
Masa
remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematic, masa ini
memungkinkan mereka dalam anomi (keadaan tanpa norma atau hukum, Red) akibat
kontradiksi norma maupun orientasi mendua. Dalam keadaan demikian seringkali
muncul perilaku menyimpang atau kecenderungan melakukan pelanggaran. Kondisi
ini juga memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media masa.
Orientasi Mendua
Menurut
Dr. Male, orientasi yang bertumpu pada harapan orang tua, masyarakat dan bangsa
yang sering bertentangan dengan keterikatan serta loyalitas terhadapt peer
(teman sebaya), apakah itu di lingkungan belajar (sekolah) atau di luar
sekolah. Zulkarimen Nasution juga berpendapat dikutip dari buku The Effect of
Mass Communication mengatakan kondisi bimbang yang dialami para remaja
menyebabkan mereka melahap semua isi informasi tanpa seleksi.
Dengan
demikian, mereka adalah kelompok potensial yang mudah dipengaruhi media massa
apapun bentuknya. Keadaan bimbang akibat orientasi mendua juga menyebabkan
remaja nekad melakukan bunih diri, dikutip dari salah satu penelitian terhadap
1337 kasus percobaan bunuh diri di 13 RSU Jakarta 1982/1983, diketahui bahwa
5,6 persen remaja mencoba bunuh diri dalam kurun waktu tersebut. Hal ini antara
lain akibat dari pertentangan nilai antara peer group dengan pola asuh dan
metode pendidikan.
Enoch
Markum berpendapat bahwa remaja harus diberi keempatan berkembang dan berargumentasi.
Ia menawarkan 2 alternatif pemecahan masalah. Pertama mengaktifkan kembali
fungsi keliarga, dan kembali pada pendidikan agama. Kedua, menegakkan hukum
akan berpengaruh besar bagi remaja dalam proses pengukuhan identitas dirinya.
Peran Media Massa
Menurut
Zulkarimen Nasution, dewasa ini tersedia banyak pilihan informasi. Dengan
demikian, kesan semakin permisifnya masyarakat juga tercemin pada isi media
yang beredar.Sementara masa remaja adalah masa peralihan dan ditandai dengan
beberapa ciri. Pertama, keinginan memenuhi dan menyatakan identitas diri.
Kedua, kemampuan melepas diri dari ketergantungan orang tua. Ketiga, kebutuhan
memperoleh akseptabilitan di tengah sesame remaja. Ciri-ciri ini menyebabkan
remaja melahap begitu saja arus informasi yang serasi dengan selera dan
keinginan mereka.
Sebagai
jalan keluar para ahli melihat perlunya membekali remaja dengan keterampilan
berinformasi yang mencakup kemampuan menemukan, memilih, menggunakan, dan
mengevaluasi informasi. Di samping itu juga dengan melukan intervensi ke dalam
lingkungan informasi mereka secara interpersonal.
Perlu Dikembangkan
Kecenderungan
Relasi Orang tua dan Remaja (KROR) positif merupakan factor pendukung hubungan
orang tua dan remaja yang edukatif sedangkan yang negative bersifat destruktif
dan konfrontatif. Mengembangkan KROR positif bukan hal yang mudah karena harus
menghadapi KROR negative yang terus berkembang, akibat situasi dan kondisi
tertentu misalnya perubahan social.
2.
Pemuda
dan Identitas
Pemuda
adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan,
terutama dari generasi lainnya karena pemuda diharapkan sebagai generasi
penerus. Pada generasi ini pemuda mempunyai permasalahan yang bervariasi yang
jika tidak diatasi maka akan kehilangan funsi sebagai penerus pembangunan.
Selain menghadapi masalah pemuda juga memiliki potensi yang melekat pada
dirinya dan sangat penting artinya sebagai sumber daya manusia.
Proses
sosialisasi generasi muda adalah suatu proses menentukan kemampuan diri pemuda
untuk menselaraskan diri di tengah kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu
pada tahap pengembangan dan pembinaannya, melalui proses kematangan dirinya dan
belajar pada berbagai media sosialisasi yang ada di masyarakat , seorang pemuda
harus menseleksi kemungkinan yang ada sehingga bisa mengendalikan diri dalam
hidupnya dan tetap mempunyai motivasi social.
a. Pembinaan
dan Pengembangan Generasi Muda
Agar semua pihak yang turut serta dan
berkepentingan dalam pelaksanaanya benar-benar menggunakan sebagai pedoman
sehingga pelaksanaanya dapar terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat
mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud. Disini pembinaan dan pengembangan
generasi muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang
sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadapa masa datang membutuhkan kepekaan
terhadap situasi lingkungan, untuk dapat ikut serta dalam setiap kegiatan
bangsa dan negara.
Dalam hal ini Pembinaan dan Pengembangan
Generasi Muda menyangkut 2 pengertian pokok, yaitu :
1.
Generasi muda sebagai subyek pembinaan
dan pengembangan adalah mereka yang telah memliki kemampuan serta landasan
untuk dapat mandiri dalam keterlibatan fungsional, guna menyelesaikan masalah
yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan bangsa dan negara serta pembangunan
nasional
2.
Generasi muda sebagai obyek
pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan
pengembangan kea rah pertumbuhan potensi dan kemampuannya ketingkat yang
optimal dan belum bersikap mandiri.
b. Masalah
dan Potensi Generasi Muda
1) Permasalahan
Generasi Muda
Berbagai
permasalah generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain :
a) Dirasa
menurunnya jiwa idealism, patriotism dan nasionalisme di kalangan masyarakat
termasuk generasi muda
b) Kekurang
pastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
c) Belum
seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang
tersedia, baik yang formal maupun non formal
d) Kurangnya
lapangan kerja serta tingginya tingkat pengangguran di kalangan generasi
muda
e) Kurangnya
gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan
pertumbuhan badan di kalangan generasi muda
f) Masih
banyak perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat pedesaan
g) Pergaulan
bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga
h) Meningkatnya
kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika
i)
Belum adanya peraturan perundangan
termasuk menyangkut generasi muda
2) Potensi-potensi
Generasi Muda/Pemuda
Potensi-potensi
yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan adalah :
a) Idealisme
dan daya kritis
b) Dinamika
dan kreatifitas
c) Keberanian
mengambil resiko
d) Optimis
dan kegairahan semangat
e) Sikap
kemandirian dan disiplin murni
f) Terdidik
g) Keanekaragaman
dalam persatuan dan kesatuan
h) Patriotisme
dan nasionalisme
i)
Sikap kesatria
j)
Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
Sosialisasi
adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri,
bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Melalui proses sosialisasi,
pemuda akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya dengan
proses sosialisasi, individu menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku
ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Kepribadian seseorang
memlalui proses sosialisasi dapat terbentuk di mana kepribadianitu merupakan
suatu komponen pemberi atau penyebab warna dari wujud tingkah laku social
manusia.
Tujuan
pokok sosialisasi adalah :
1) Individu
harus diberi keterampilan yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak dimasyarakat
2) Individu
harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
3) Pengendalian
fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan mawas diti yang tepat
4) Bertingkah
laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada
lembaga khususnya masyarakat umumnya
Faktor
lingkungan bagi pemuda dalam proses sosialisasi memegang peranan penting,
karena dalam proses sosialisasi pemuda terus berlanjut dengan segala daya
imitasi dan identitasnya.
3.
Perguruan
dan Pendidikan
Pembinaan
sedini mungkin difokuskan pada SLTP/SLTA dengan cara mengadakan lomba karya
ilmiah tingkat nasional. Pembinaan dan pengembangan potensi angkatan muda pada
tingkat perguruan tingga, lebih banyak diarahkan dalam program studi dala
berbagai pendidikan formal, mereka digembleng di laboratorium dan praktek
lapangan. Kaum muda memang merupakan suatu sumber bagi pengembangan masyarakat
dan bangsa. Oleh karena itu, pembinaan dan perhatian khusus diberikan bagi
kebutuhan dan pengembangan potensi mereka.
Maka
dari itu dalam hal ini pembicaraan tentang generasi muda khususnya yang
berkesempatan berpendidikan tinggi menjadi penting karena berbagai alas an
sebagai berikut :
1) Sebagai
kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki
pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya
2) Sebagai
kelompok masyarakat yang paling lama di bangku sekolah, maka mahasiswa
mendapatkan peruses sosialisasi terpanjang secara berencana, dibandingkan
generasi muda yang lain
3) Mahasiswa
yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk
terjadinya akulturasi social dan budaya
4) Mahasiswa
sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan,
struktur perekonomian dan prestise di dalam masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar