Jumat, 15 November 2013

Rangkuman ISD Bab 4 Pemuda dan Sosialisasi



Nama: Arjuna Ryan Shakti W
NPM : 21113382
Kelas : 1KB05



Bab 4 Pemuda dan Sosialisasi

1.    Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
Masa remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematic, masa ini memungkinkan mereka dalam anomi (keadaan tanpa norma atau hukum, Red) akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua. Dalam keadaan demikian seringkali muncul perilaku menyimpang atau kecenderungan melakukan pelanggaran. Kondisi ini juga memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media masa.

Orientasi Mendua
 Menurut Dr. Male, orientasi yang bertumpu pada harapan orang tua, masyarakat dan bangsa yang sering bertentangan dengan keterikatan serta loyalitas terhadapt peer (teman sebaya), apakah itu di lingkungan belajar (sekolah) atau di luar sekolah. Zulkarimen Nasution juga berpendapat dikutip dari buku The Effect of Mass Communication mengatakan kondisi bimbang yang dialami para remaja menyebabkan mereka melahap semua isi informasi tanpa seleksi.
Dengan demikian, mereka adalah kelompok potensial yang mudah dipengaruhi media massa apapun bentuknya. Keadaan bimbang akibat orientasi mendua juga menyebabkan remaja nekad melakukan bunih diri, dikutip dari salah satu penelitian terhadap 1337 kasus percobaan bunuh diri di 13 RSU Jakarta 1982/1983, diketahui bahwa 5,6 persen remaja mencoba bunuh diri dalam kurun waktu tersebut. Hal ini antara lain akibat dari pertentangan nilai antara peer group dengan pola asuh dan metode pendidikan.
Enoch Markum berpendapat bahwa remaja harus diberi keempatan berkembang dan berargumentasi. Ia menawarkan 2 alternatif pemecahan masalah. Pertama mengaktifkan kembali fungsi keliarga, dan kembali pada pendidikan agama. Kedua, menegakkan hukum akan berpengaruh besar bagi remaja dalam proses pengukuhan identitas dirinya.

Peran Media Massa
Menurut Zulkarimen Nasution, dewasa ini tersedia banyak pilihan informasi. Dengan demikian, kesan semakin permisifnya masyarakat juga tercemin pada isi media yang beredar.Sementara masa remaja adalah masa peralihan dan ditandai dengan beberapa ciri. Pertama, keinginan memenuhi dan menyatakan identitas diri. Kedua, kemampuan melepas diri dari ketergantungan orang tua. Ketiga, kebutuhan memperoleh akseptabilitan di tengah sesame remaja. Ciri-ciri ini menyebabkan remaja melahap begitu saja arus informasi yang serasi dengan selera dan keinginan mereka.
Sebagai jalan keluar para ahli melihat perlunya membekali remaja dengan keterampilan berinformasi yang mencakup kemampuan menemukan, memilih, menggunakan, dan mengevaluasi informasi. Di samping itu juga dengan melukan intervensi ke dalam lingkungan informasi mereka secara interpersonal.

Perlu Dikembangkan
Kecenderungan Relasi Orang tua dan Remaja (KROR) positif merupakan factor pendukung hubungan orang tua dan remaja yang edukatif sedangkan yang negative bersifat destruktif dan konfrontatif. Mengembangkan KROR positif bukan hal yang mudah karena harus menghadapi KROR negative yang terus berkembang, akibat situasi dan kondisi tertentu misalnya perubahan social.

2.    Pemuda dan Identitas

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus. Pada generasi ini pemuda mempunyai permasalahan yang bervariasi yang jika tidak diatasi maka akan kehilangan funsi sebagai penerus pembangunan. Selain menghadapi masalah pemuda juga memiliki potensi yang melekat pada dirinya dan sangat penting artinya sebagai sumber daya manusia.
Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri di tengah kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu pada tahap pengembangan dan pembinaannya, melalui proses kematangan dirinya dan belajar pada berbagai media sosialisasi yang ada di masyarakat , seorang pemuda harus menseleksi kemungkinan yang ada sehingga bisa mengendalikan diri dalam hidupnya dan tetap mempunyai motivasi social.
a.       Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam pelaksanaanya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapar terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud. Disini pembinaan dan pengembangan generasi muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadapa masa datang membutuhkan kepekaan terhadap situasi lingkungan, untuk dapat ikut serta dalam setiap kegiatan bangsa dan negara.
Dalam hal ini Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda menyangkut 2 pengertian pokok, yaitu :
1.    Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memliki kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatan fungsional, guna menyelesaikan masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan bangsa dan negara serta pembangunan nasional
2.    Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kea rah pertumbuhan potensi dan kemampuannya ketingkat yang optimal dan belum bersikap mandiri.
b.      Masalah dan Potensi Generasi Muda

1)      Permasalahan Generasi Muda
Berbagai permasalah generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain :
a)      Dirasa menurunnya jiwa idealism, patriotism dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda
b)      Kekurang pastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
c)      Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal
d)     Kurangnya lapangan kerja serta tingginya tingkat pengangguran di kalangan generasi muda 
e)      Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda
f)       Masih banyak perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat pedesaan
g)      Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga
h)      Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika
i)        Belum adanya peraturan perundangan termasuk menyangkut generasi muda

2)      Potensi-potensi Generasi Muda/Pemuda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan adalah :
a)      Idealisme dan daya kritis
b)      Dinamika dan kreatifitas
c)      Keberanian mengambil resiko
d)     Optimis dan kegairahan semangat
e)      Sikap kemandirian dan disiplin murni
f)       Terdidik
g)      Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
h)      Patriotisme dan nasionalisme
i)        Sikap kesatria
j)        Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Melalui proses sosialisasi, pemuda akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya dengan proses sosialisasi, individu menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Kepribadian seseorang memlalui proses sosialisasi dapat terbentuk di mana kepribadianitu merupakan suatu komponen pemberi atau penyebab warna dari wujud tingkah laku social manusia.
Tujuan pokok sosialisasi adalah :
1)      Individu harus diberi keterampilan yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak dimasyarakat
2)      Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
3)      Pengendalian fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan mawas diti yang tepat
4)      Bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga khususnya masyarakat umumnya
Faktor lingkungan bagi pemuda dalam proses sosialisasi memegang peranan penting, karena dalam proses sosialisasi pemuda terus berlanjut dengan segala daya imitasi dan identitasnya.

3.    Perguruan dan Pendidikan

Pembinaan sedini mungkin difokuskan pada SLTP/SLTA dengan cara mengadakan lomba karya ilmiah tingkat nasional. Pembinaan dan pengembangan potensi angkatan muda pada tingkat perguruan tingga, lebih banyak diarahkan dalam program studi dala berbagai pendidikan formal, mereka digembleng di laboratorium dan praktek lapangan. Kaum muda memang merupakan suatu sumber bagi pengembangan masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pembinaan dan perhatian khusus diberikan bagi kebutuhan dan pengembangan potensi mereka.
Maka dari itu dalam hal ini pembicaraan tentang generasi muda khususnya yang berkesempatan berpendidikan tinggi menjadi penting karena berbagai alas an sebagai berikut :
1)      Sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya
2)      Sebagai kelompok masyarakat yang paling lama di bangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan peruses sosialisasi terpanjang secara berencana, dibandingkan generasi muda yang lain
3)      Mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi social dan budaya
4)      Mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise di dalam masyarakat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar